
I.
IDENTITAS BUKU
a.
Judul : Ketika Cinta Bertasbih
b.
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
c.
Penerbit : Republika-Basmalah
d.
Tahun terbit : 2007
e.
Cetakan : Ke-17, Agustus 2007
f.
Dimensi : 20,5 cm x 13,5 cm
g.
Tebal : 483 halaman
h.
ISBN :
978-979-3210-84-1
i.
Harga : Rp. 25.500,-
j.
Ilustrasi sampul : Disampul terdapat sebuah Masjid dan
suasana langit Bermega merah.
II.
POKOK PEMBICARAAN (Topik Umum)
Novel
ini mengangkat kehidupan mahasiswa Indonesia bernama Fahri yang sedang belajar
di luar negeri : Al Azhar University, Cairo, Mesir.
III.
ASPEK KHUSUS YANG DIBAHAS DAN TUJUAN
PENGARANG
Penulis
ingin menyampaikan bahwa siapapun anda, yang ingin belajar keluar negeri, di
Negara manapun di Australia, Amerika, Canada, Jerman, Perancis, Mesir, Saudi,
Arabia, Pakistan, India, Malaysia, dan lain-lain. Sementara keberangkatan anda
hanya bermodal prestasi dengan meraih beasiswa, Anda pasti bisa jika niat itu
di ikuti dengan semangat yang tinggi dan lebih bekerja keras lagi. Seperti yang
penulis sampaikan dalam novel “KETIKA CINTA BERTASBIH”, seorang anak muda yang
berasal dari keluarga tidak mampu, namun berkat usaha, semangat dan kerja
kerasnya dia mampu menjadi seseorang yang sukses.
IV.
RIWAYAT PENGARANG
Habiburrahman el-Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 33 tahun) adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Diantara karya-karyanya yang telah beredar dipasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.
V.
SINOPSIS
Novel
ini menceritakan tiga sosok anak muda yang sedang menuntut ilmu disebuah
perguruan Tinggi, Yaitu Universitas Al-Azhar Di Cairo, yang didalam perjalanan
menuntut ilmu itu mereka banyak menghadapi konflik, khususnya didalam mencari
jodoh, mereka adalah : Anna Altafunnisa, Khairul Azzam, dan Furqan Andi Hasan,
serta banyak peran pendukungnya lainnya.
Seorang pemuda yang menjadi tulang punggung keluarga, dia
lah Abdullah Khairul Azzam, seorang
pemuda tampan dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah
terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Bukan itu saja, Azzam
juga seorang yang cerdas dan taat terhadap tuntunan agama. Atas usahanya yang gigih, dia berhasil
memperoleh beasiswa untuk belajar di Universitas Al Azhar Mesir setelah dia
tamat Aliyah di desanya.
Azzam mulai menjalani hidupnya di Negara Mesir. Baru setahun
tinggal di Kairo Azzam telah menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat
Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna). Tetapi dibalik berita bahagia itu Azzam
mendapat berita buruk, ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam
menjadi tulang punggung keluarga. Dan mau tidak mau harus bertanggung jawab
atas kehidupan keluarganya, mengingat adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu,
dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai
membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan
bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan
keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf
KBRI di Cairo. Telah sembilan tahun lamanya Azzam menempuh pendidikan, dia
belum juga lulus. Itu dikarenakan Azzam terlalu sibuk untuk membuat tempe dan
bakso.
Karena Azzam sering mendapat job di KBRI, kemudian dia
bertemu dengan Puteri Duta Besar. Gadis itu bernama Eliana Pramesti Alam.
Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American
University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena
kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi
Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta.
Segudang prestasi dan
juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam
urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang
dengan Azzam, juga karena nasihat dari
Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana. Bahwa ada seorang
gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Pak Ali menyarankan untuk buru-buru
mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan
Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria
dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga
menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. Menurut Pak Ali, kelebihan Anna
dari Eliana adalah Anna memakai jilbab
dan sholehah, bapaknya seorang kyai pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.
Ada keinginan dihati Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun
ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Azzam sangat tertarik dengan
kepribadian Anna yang sholehah. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke
Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo,
yaitu Ustadz Mujab, ustad yang sangat dikenal Azzam.
Dengan niat penuh untuk mengkhitbah Anna, dia pun datang ke
ustadz Mujab. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1
Azzam yang tidak juga selesai, dan Azzam
lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu juga, Anna telah dikhitbah terlebih dulu oleh seorang pria bernama Furqon, sahabat Azzam yang juga
mahasiswa dari keluarga kaya yang juga
cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam cukup bisa
menerima alasan itu meskipun ada rasa kecewa dihati Azzam. Tetapi Azzam
menerimanya dengan lapang dada.
Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat
menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Furqon difonis menderita HIV. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma
antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga
sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.
Dalam keadaan yang tak diduga-duga, Azzam bertemu Anna dalam
sebuah pencopetan. Dalam peristiwa itu Azzam
menolong Anna mendapatkan kembali tasnya. Sayangnya, mereka tidak saling
mengenal. Karena keduanya tidak pernah bertemu meski Azzam telah berniat
mengkhitbah Anna.
Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim
berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi
mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya.
Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai
Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan
Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta
adik bungsunya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.
Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan
untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati
janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampung dan segera mencari jodoh di
sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit
harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.
Tanpa diduga Azzam bertemu Eliana dalam pesawat dan bersama
ketika sampai di bandara. Hal itu membuat wartawan tidak bisa tinggal diam.
Kedekatan mereka menjadi pembicaraan publik. Hingga Eliana ikut pulang ke rumah
Azzam. Warga sekitar juga ikut gempar atas kedatangan Eliana ke desanya.
Tak disangka Anna adalah teman dari Ayatul Husna yang saat
itu datang ke rumah Azzam. Keduanya tercengang dan Anna semakin heran karena
orang yang menolong Anna mengaku bernama Abdullah tetapi sekarang dia bernama
Khoirul Azzam. Sebenarnya kedatangan Anna adalah untuk memberikan undangan
pernikahan kepada keluarga Husna.
Seperti halnya ketika Azzam di Kairo, ketika dia membuka
usaha bakso cinta di tanah airnya, Azzam memperoleh banyak pelanggan.
Kesuksesan usahanya telah memenuhi semua kebutuhannya. Yang membuatnya lebih
baik dari sebelumnya. Bukan itu saja, sebagai mahasiswa lulusan Universitas
Al-Azar, Azzam juga diminta kyai Lutfi untuk menyampaikan isi kitab Al-Hikam
dalam tiap pengajiannya.
Pernikahan
Anna dan Furqan berlangsung juga dan mereka hidup dengan baik. Selama 6 bulan
Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan saat itu juga hubungan
mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya dia sudah tidak perjaka
lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastikan terkena HIV dan karena itu juga
Ia tidak pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia terpaksa memberi kebebasan
untuk Anna (cerai).
Kembalilah Anna pada orang tuanya.
Kembalilah Anna pada orang tuanya.
Ketika perceraian antara Furqon dan Anna terjadi, berita
bahagia malah datang dari Azzam dan Husna. Azzam akan menikah dengan seorang
dokter dari Kudus bernama Vivi. Sedangkan Husna akan menikah dengan Ilyas,
santri kyai Lutfi.
Tapi peristiwa kecelakaan terjadi ketika empat hari sebelum
Azzam menikah. Hari itu gerimis, ketika Azzam dan ibunya pulang dari rumah kyai
Lutfi untuk mengundang kyai tiba-tiba bus dengan keecepatan kencang menabrak
motor Azzam. Dengan spontan Azzam dan ibunya terpental. Dan dalam peristiwa
itulah sang ibu menemui ajalnya untuk kembali kepada Allah. Bahkan Azzam harus
mengalami patah kaki yang memakan waktu lebih dari satu tahun untuk kembali
pulih.
Eliana akhirnya kembali kepada Azzam dan mengutarakan maksud
hatinya. Tetapi semua itu sia-sia. Azzam telah mempunyai tunangan yaitu Vivi.
Dalam penantian Vivi menunggu kesembuhan Azzam, Vivi malah
dilamar oleh orang lain dan mengembalikan cincin tunangannya kepada Azzam.
Musibah seakan datang bertubi-tubi menimpa Azzam. Azzam difitnah telah menjual
bakso berformalin dan bangkai tikus. Tetapi hal itu dapat diselesaikan Azzam
secara bisnis. Bahkan dengan adanya musibah itu Azzam dapat membuka cabang
bakso cinta di beberapa kota. Hanya masalah cintanya yang belum terselesaikan.
Azzam
yang lumpuh setelah kecelakaan itu telah sembuh seperti semula, Ia mendatangi
kiai Lutfi mohon bantuan mencarikan jodoh yang tepat sesuai permintaan Ibunya
dulu. Kiai Lutfi lalu menceritakan seorang wanita yang dicerai suaminya karena
suatu hal dan wanita itu masih perawan, yang diharapkan kiai Lutfi sendiri agar
dapat diterima Azzam. Tanpa pikir panjang Azzam menerima tawaran Kiai Lutfi,
menerima wanita itu menjadi istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau
wanita yang diceritakan itu adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna
Althafunnisa, begitu juga sebaliknya Anna sangat senang karena Ia juga menjadi
istri dari orang yang dulu sangat diharapkannya, atau cinta pertamanya.
Setelah
sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali menghubungi Anna
dan membawa rujukan, dan Ia menceritakan bahwa Ia tidak terkena HIV. Tapi semua
sudah terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka mendoakan agar Furqan
menemukan pasangan hidup yang cocok untuk nya.
VI.
PERBANDINGAN NOVEL “KETIKA CINTA
BERTASBIH” dengan KARYA SASTRA LAINNYA.
Novel “Ketika Cinta Bertasbih”
menceritakan pemuda-pemudi Indonesia yang bekerja keras mencapai kesuksesan
dalam urusan cita-cita dan sebuah cinta. Perbedaan novel “Ketika Cinta
Bertasbih” dengan karya sastra lainnya yaitu lebih mencerminkan keagamaan dan
ketakwaannya, meraih kesuksesan berlandaskan ketakwaan kepada Allah S.W.T.
VII.
UNSUR-UNSUR SASTRA
a.
Unsur-Unsur Intrinsik
1.Tema
:
“Seseorang yang miskin tapi berkarakter, bersahaja, berprinsip, haus ilmu, dan memiliki semangat hidup yang menyala-nyala untuk terus maju dan berprestasi dalam meraih cinta dan sebuah cita-cita”
“Seseorang yang miskin tapi berkarakter, bersahaja, berprinsip, haus ilmu, dan memiliki semangat hidup yang menyala-nyala untuk terus maju dan berprestasi dalam meraih cinta dan sebuah cita-cita”
2.Tokoh
:
•
Anna Althafunnisa
•
Ayatul Husna
•
Khairul Azzam
•
Muhammad Ilyas
•
Furqan Andi Hasan
•
Ibu Azzam
•
Kiai Lutfi
3.Perwatakan
/ Karakter :
•
Anna Althafunnisa ; Seorang gadis yang sangat sempurna dimata semua orang,
selain pintar dan cantiknya, dia juga mempunyai budi pekerti yang baik
•
Khairul Azzam ; Seorang Pemuda yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan
atas setiap perbuatannya dan menjadi suami dari Anna Althafunnisa
•
Furqan Andi Hasan ; Seorang pemuda yang pernah menjadi suami pertama Anna dan
bercerai karena suatu masalah yang sangat serius
•
Kiai Lutfi ; Seorang Ayah yang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya dan
dapat menjadi panutan bagi masyarakat.
•
Ayatul Husna ; Gadis yang sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara
yang mempertemukan Anna dengan Azzam ketika di Indonesia
•
Pendukung lainnya.
4.Alur
/ Plot :
Dalam
novel ini penulis menggunakan alur maju, karena dimulai dengan awal pertemuan
Anna Althafunnisa dengan Azzam, yang mana mereka telah melewati liku-liku
kehidupan hingga akhirnya mereka bersatu / menikah.
5.
Gaya Bahasa :
Dalam
Novel ini penulis lebih banyak menggunakan bahasa percakapan 3 bahasa yaitu
bahasa inggris, bahasa arab,dan bahasa indonesia sehingga pembaca mudah untuk
mamahami isi cerita.
6.Setting
/ Lokasi :
Dalam
novel ini tempat yang dipakai penulis untuk mengisi ceritanya terletak di
Cairo, di Desa Kartasura, Desa Wangen jawa.
7.Sudut
Pandang :
Memakai
kata ganti orang ketiga karena dalam penceritaan penulis menggunakan kata dia.
8.Amanat
:
- Raihlah cita-cita setinggi mungkin berjuanglah dengan
kemampuan kita. Jadikan kehidupan ini sebagai tantangan bagi kita semua.
- Kesempatan harus dimanfaatkan
sebaik mungkin, tidak perlu takut akan resiko. Karena resiko membuat kita lebih
matang untuk melangkah maju.
- Setiap ada kemauan, pasti ada
jalan.
- Sesama muslim adalah saudara, yang
saling peduli.
- Sayangilah dirimu, beri ia
kesempatan untuk menjadi yang semestinya ia inginkan.
- Pilihan itu ada, namun tergantung
siap atau tidak kita menanggung resiko dari pilihan yang kita itu.
- Teguh pendirian, rela berkorban
adalah kunci sukses masa depan.
- Lebih baik diam, daripada
berbicara yang tidak perlu.
- Buah pengorbanan lebih berharga
daripada sesuatu yang dengan mudah di dapat tanpa pengorbanan.
- Cinta yang haqiqih adalah cinta
yang berdasarkan pilihan hati, bukan hanya karena nafsu ingin memiliki.
b.
Unsur-unsur Ekstrinsik
a.
Budaya
Novel ini penuh dengan keadaan yang mewah di
sekitar Negara Cairo Mesir.
b.
Sosial
Kehidupan
seorang pemuda yang hidup mandiri di suatu Negara yaitu Cairo Mesir yang serba
kekurangan tetapi memiliki tekad yang tinggi untuk meraih cita-cita nya.
c.
Bahasa
Bahasa
yang digunakan dapat dimengerti oleh masyarakat walaupun ada kata-kata yang
tidak dapat dipahami juga oleh masyarakat tertentu karena bahsa yang digunakan
yaitu bahasa arab.
d.
Ekonomi
Kehidupannya
sederhana tetapi Azam mempunyai tekad yang tinggi untuk terus meraih cita-cita
nya dengan berjualan tempe di Cairo Mesir.
e.Agama
Novel ini sangat menganut kepada ajaran agama Islam.
Novel ini sangat menganut kepada ajaran agama Islam.
f.Politik
Di dalam Novel ini mengandung politik keagamaan seorang kiyai yang menjadi ulama besar di Cairo Mesir.
Di dalam Novel ini mengandung politik keagamaan seorang kiyai yang menjadi ulama besar di Cairo Mesir.
VIII.
PENILAIAN TERHADAP NOVEL
KELEBIHAN
• Novel ini menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh mengungkapkan kecintaan terhadap Allah.
• Novel ini menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh mengungkapkan kecintaan terhadap Allah.
•
Merupakan salah satu novel pembangun jiwa yang penuh akan makna.
•
Gaya bahasa yang ringan dan alur cerita yang mudah dimengerti membuat pembaca
seakan dapat melihat apa yang ingin diperlihatkan penulis novel.
•
Sarat akan pengetahuan.
KEKURANGAN
• Untuk novel dengan pengarang yang sama dan konsep yang sama pula, latar yang dipilih kurang variatif.
• Untuk novel dengan pengarang yang sama dan konsep yang sama pula, latar yang dipilih kurang variatif.
KEBERMANFAATAN
• Novel percintaan yang satu ini pantas di baca oleh siapa saja. Sesuai dengan konsepnya, yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. selain itu, novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas wawasan kita terhadap dunia.
• Novel percintaan yang satu ini pantas di baca oleh siapa saja. Sesuai dengan konsepnya, yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. selain itu, novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas wawasan kita terhadap dunia.
PENUTUP
a. Kesimpulan
a. Kesimpulan
Kita
dapat mengambil pelajaran bahwa bagaimana pun hidup yang kita jalani harus
disyukuri karena itu adalah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Kita dapat
mengetahui arti perjuangan hidup untuk meraih cita-cita yang tinggi dan dengan
tekad yang yakin bahwa kita bias. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita
teladani dari Novel tersebut seperti keagamaan,moral,cinta pertama yang
indah,ketegaran hidup,bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak.
Selain itu dapat mencontoh tokoh-tokoh yang dapat diteladani seperti
tokoh-tokoh manusia sederhana jujur, tulus, gigih, giat, penuh dedikasi, ulet,
sabar, tawakal, dan sebagainya.
b. Saran
b. Saran
Diharapkan
mencari ilmu dijadikan tujuan hidup yang harus diutamakan agar terciptanya
potensi unggul yang akan menjadi prestasi cemerlang dimasa mendatang seperti
dalam Novel tersebut yang memperjuangkan cita-citanya.
Terimakasih sangat ^^
BalasHapusWow mantap nie
BalasHapusMAKASIH MAKASIH
BalasHapus