Kamis, 22 Januari 2015

Relativitas kebudayaan



Relativitas kebudayaan
Merupakan kebenaran dari suatu kebudayaan tergantung dari pendukungnya.
Contoh:
Kebudayaan A belumm tentu dianggap benar oleh kebudayaan B karena kebudayaan B memiliki kebudayaan sendiri. Relative artinya tergantung.

Faktor-faktor penyebab Relativitas kebudayaan.
1.      Manusia dilahirkan dengan kondisi fisik atau ragawi yang tidak sempurna.
Manusia tidak bisa langsung beradaptasi saat dilahirkan . sehingga untuk menyempurnakannya manusia menciptakan rekayasa untuk menyempurnakan hidupnya.
Contoh:
Tubuh manusia tidak bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan saat dilahirkan, sehingga untuk menyempurnakannya manusia menciptakan rekayasa untuk tubuh manusia seperti pakaian. Berbeda dengan binatang, saat dilahirkan binatang tidak memerlukan pakaian.
2.      Manusia lahir pada lingkungan yang berbeda-beda.
manusia lahir pada lingkungan yang berbeda-beda maka benda yang diciptakannya pun akan berbeda-beda.
Contoh: nelayan membuat jala, berbeda dengan petani yang memakai cangkul.
Benda yang diciptakan atau dipakai berkaitan dengan lingkungan tempat hidup manusia.
Kedua ini tidak bisa saling bertukar benda karena lingkungannya pun berbeda.
Perbedaan ini memunculkan keragaman kebudayaan.

Hubungan Relativitas dengan keragaman kebudayaan
Disebut dengan ETHNOSENTRISME, yaitu suatu sikap yang lebih mengagung-agungkan kebudayaannya sendiri, yaitu jika seseorang dihadapkan dengan kebudayaan asing, mereka akan menilai kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan nya sendiri.
Hal ini memunculkan konsep peradaban.
Misal:
Orang indo makan nasi sedangkan bangsa lain makan roti. Bagi orang Indonesia makan roti berarti belum makan.
Kebiasaan-kebiasaan yang berbeda disebut aneh dan keanehan itu dianggap rendah karena berorientasi pada kebiasaan yang dianggap lebih baik.

Enthosentrisme
Muncul karena masyarakat barat melihat masyarakat timur yang memiliki kebudayaan yang dianggap lebih aneh dan akhirnya tercipta peradaban. Peradaban disebut ukuran untuk melihat tigkatan kebudayaan.

Yang diukur bagaimana kebudayaan mencukupi kesejahteraan atau kebutuhan masyarakat.
Semua masyarakat beradab karena kebudayaan telah mencukupi kebutuhan masyarakatnya; kalo tidak mencukupi akan dilakukan perubahan atau menciptakan yang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Banyaknya peradaban akan memunculkan etos kebudayaan (ciri khas).

Etos kebudayaan merupakan sesuatu yang unik yang terpancar dari budaya daerah yang tertangkap oleh bangsa lain.
Misal :
Etos Kebudayaan
Kelompok masyarakat
Alon-alon asal kelakon
Jawa
Samurai
Jepang
Banyak anak banyak rezeki
Indonesia
Time is money
Orang barat

1 komentar: