Relativitas
kebudayaan
Merupakan kebenaran dari suatu kebudayaan tergantung
dari pendukungnya.
Contoh:
Kebudayaan A belumm tentu dianggap benar oleh
kebudayaan B karena kebudayaan B memiliki kebudayaan sendiri. Relative artinya
tergantung.
Faktor-faktor penyebab Relativitas kebudayaan.
1. Manusia
dilahirkan dengan kondisi fisik atau ragawi yang tidak sempurna.
Manusia tidak bisa langsung
beradaptasi saat dilahirkan . sehingga untuk menyempurnakannya manusia
menciptakan rekayasa untuk menyempurnakan hidupnya.
Contoh:
Tubuh manusia tidak bisa langsung
beradaptasi dengan lingkungan saat dilahirkan, sehingga untuk menyempurnakannya
manusia menciptakan rekayasa untuk tubuh manusia seperti pakaian. Berbeda dengan
binatang, saat dilahirkan binatang tidak memerlukan pakaian.
2. Manusia
lahir pada lingkungan yang berbeda-beda.
manusia lahir pada lingkungan yang
berbeda-beda maka benda yang diciptakannya pun akan berbeda-beda.
Contoh: nelayan membuat jala,
berbeda dengan petani yang memakai cangkul.
Benda yang diciptakan atau dipakai
berkaitan dengan lingkungan tempat hidup manusia.
Kedua ini tidak bisa saling
bertukar benda karena lingkungannya pun berbeda.
Perbedaan ini memunculkan keragaman kebudayaan.
Hubungan Relativitas dengan keragaman kebudayaan
Disebut dengan ETHNOSENTRISME, yaitu suatu sikap
yang lebih mengagung-agungkan kebudayaannya sendiri, yaitu jika seseorang
dihadapkan dengan kebudayaan asing, mereka akan menilai kebudayaan asing sesuai
dengan kebudayaan nya sendiri.
Hal ini memunculkan konsep peradaban.
Misal:
Orang indo makan nasi sedangkan bangsa lain makan
roti. Bagi orang Indonesia makan roti berarti belum makan.
Kebiasaan-kebiasaan yang berbeda disebut aneh dan
keanehan itu dianggap rendah karena berorientasi pada kebiasaan yang dianggap
lebih baik.
Enthosentrisme
Muncul karena masyarakat barat melihat masyarakat
timur yang memiliki kebudayaan yang dianggap lebih aneh dan akhirnya tercipta
peradaban. Peradaban disebut ukuran untuk melihat tigkatan kebudayaan.
Yang diukur bagaimana kebudayaan mencukupi
kesejahteraan atau kebutuhan masyarakat.
Semua masyarakat beradab karena kebudayaan telah
mencukupi kebutuhan masyarakatnya; kalo tidak mencukupi akan dilakukan
perubahan atau menciptakan yang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Banyaknya peradaban akan memunculkan etos kebudayaan (ciri khas).
Etos kebudayaan merupakan sesuatu yang unik yang
terpancar dari budaya daerah yang tertangkap oleh bangsa lain.
Misal :
Etos Kebudayaan
|
Kelompok masyarakat
|
Alon-alon asal kelakon
|
Jawa
|
Samurai
|
Jepang
|
Banyak anak banyak rezeki
|
Indonesia
|
Time is money
|
Orang barat
|